Jumat, 21 Maret 2014

Piwulang Kautaman

Bagian IV ini pada halaman 59. Piwulang berarti nasehat, Kautaman berarti keutamaan. Berbeda dengan Sesanti, sesanti lebih kepada pengobar semangat. Sedangkan piwulang terasa lebih tenang dan refleksi spiritual karena mengandung ajaran budi pekerti. Piwulang Kautaman dalam budaya Jawa adalah memberi pembelajaran untuk mempertajam kepekaan agar bisa memilih yang baik dan benar.

Berikut beberapa contoh Piwulang Kautaman dalam budaya Jawa,

1. Adi Luhung artinya bernilai luhur dan agung. Kebaikan diatas kebaikan.


2. Agama ageming aji artinya  agama adalah pakaian raja. Agama di tempatkan sebagai pedoman hidup mulia.


3. Aja Gumunan artinya jangan mudah terkagum-kagum. Adalah pesan agar tidak mudah terlena atas hal-hal baru yang terkesan wah dan mewah. Bahkan pada bab ini kita di ajak untuk merenungkan tembang atau kidung dengan lirik demikian 

"Sasmitaning ngaurip puniki, Yekti ewuh yen nora weruha. Tan jumeneng ing uripe, sakeh kang ngaku-ngaku, Pangrasane pan wus utami, tur durung wruh ing rasa. Rasa kang satuhu, rasaning rasa punika, upayanen darapon, sampurneng dhiri, ing kauripanira"


4. Ana awan ana pangan artinya Ada siang ada makanan. Adalah pesan bahwa setiap hari akan selalu ada rejeki selama kita menyadari bahwa siang adalah saatnya berkarya dan bekerja.


5. Bobot, bibit, bebet artinya kepandaian, keturunan, kekayaan. Adalah 3 pedoman dasar orang Jawa dalam memilih pasangan hidup.


6. Guna kaya purun artinya kepandaian, kekayaan dan kemauan.  Adalah 3 bekal utama saat hendak mengabdi kepada negara dan berjuang demi masyarakat.

Setiap kalimat piwulang yang di tulis, di jabarkan pula makna dan artinya. Makna yang dalam dalam ajaran inipun di kuatkan dengan beberapa ayat Al-quran.


Dan masih banyak lagi yang di kupas pada bagian ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar