Minggu, 30 Maret 2014

Menyusuri Jejak Dari Mbah Yono Benguk

"Tangan Sang Pengendang"
SMS ke dua malam itu masuk ke hp saya, sebagai sebuah undangan untuk menghadiri acara ulang tahun. 

“Diharap kehadirannya dalam acara ulang tahun ... Mbah Yono" 
Nama Mbah Yono membuat saya teringat dengan catatan saya tentang nama yang saya anggap tokoh seni untuk saya temui empat mata. Ingin sekali berbincang dan mencoba merekam cerita-ceritanya. Ya beliau adalah salah satu pengrawit Campursari Gunungkidul yang masuk dalam daftar untuk saya temui.
Undangan lewat SMS itu hanya berselang sekitar 1 jam dari jam di mulainya acara. Padahal saya sudah terlanjur berencana untuk menengok orang tua sahabat yang sedang sakit di rumah sakit. SMS itupun tak saya balas dan saya lupakan. Toh acara ulang tahun tidak masuk dalam kategori “Harus” bagi saya. Saya lebih siap siaga untuk undangan acara mendoakan orang yang sudah meninggal dari pada acara ulang tahun heee.
“Reneo, den! Ada Electone dan dagelan ne Mbah Waluyo” SMS ke tiga yang membuat saya tergelitik disebutnya Mbah Waluyo. Ya, Mbah Waluyo adalah salah satu tokoh seni kethoprak peraih Juara Lawak Terbaik dalam dalam Festival Kethoprak DIY 2013. Beliau pernah saya temui saat mencoba berbincang tentang Grup Kethoprak Jampi Puyeng. Lalu saya putuskan untuk meluncur ke lokasi ulang tahun di rumah Bapak Suyono atau yang di kenal Yono Benguk.
Malam itu di antara riuh lagu-lagu berirama koplo, ndangdut dan lain-lain saya mendekati si tuan rumah. Saya mendekati beliau dan bersalaman sambil mengucapkan selamat. Harus bervolume extra keras untuk bicara karena sound system yang cukup kencang. Kebetulan kami duduk juga di hadapan pengeras suara. Saya sampaikan keinginan dan cita-cita saya dan berbagai alasannya dengan agak mendekatkan mulut saya ke telinga Mbah Yono. Beliaupun paham dan menyepakati untuk ketemu di hari berikutnya. 
Kamis 27 Maret 2013 pukul 19.05, tepat saya usai memarkirkan tril rakitan kombinasi warna biru dan putih di depan rumah Mbah Yono. Model kampung ber-“macan angop” tembok rapi berdampingan dengan rumah model limasan pendek di sebelah utaranya dengan tembok belum sempurna. Suhu yang panas malam itu membuat banyak warga sekitar mendinginkan diri dengan berada di luar rumah sambil menikmati langit bersih yang sore tadi disapa oleh abu vulkanik Gunung Merapi. Tetapi abu sore tadi memang tidak sampai di wilayah kami. 

"SMS pertama, undangan malam itu,
tak banyak memberi waktu"
Di depan halaman rumah limasan pendek itu tikar tergelar.Mereka sedang “ngisis” karena suhu yang memang membuat gerah keringatan malam itu. Dan beberapa anak kecil, 2 wanita dewasa dan 2 lelaki dewasa sepertinya mengerumuni lelaki kerempeng berkaos seporet (singlet) putih dengan bawahan sarung motif kotak. Rambut dan kumisnya beruban. Di tengah kerumunan itu nampak teko teh, beberapa cangkir dan sepiring pisang goreng. Anak-anak kecil itu adalah cucu-cucu lelaki kerempeng itu, yang tak lain adalah Suyono atau Mbah Yono Benguk yang ingin saya temui.  Hampir tak terlihat jejak dari setiap benda yang saya lihat malam itu di luar rumah yang mengisyaratkan bahwa lelaki “target” saya malam ini adalah tokoh seni campursari. 
Nampak dari luar ada beberapa surjan tergantung pada gantungan di dalam lemari. Tapi itu tidak cukup sebagai identitas bahwa lelaki bernama Yono Benguk ini adalah seniman. Pemain Kendang, pelaku sejarah Campursari Gunungkidul yang pernah kondang dan ikut mengangkat nama Gunungkidul pada era tahun 90an. Bahkan ketika saya menanyakan masih adakah alat musik kendang yang tersimpan? Tidak ada lagi adalah jawaban beliau.

"hanya surjan yang terintip dari luar"

Setelah berbincang pembuka, buku kecil dan hp untuk merekam telah tersiapkan. Beliau saya persilahkan untuk bercerita apapun tentang dirinya dan campursari. Dari mulai masa kanak-kanaknya sampai detik malam itu. Sebanyak-banyaknya dan sedetail-detailnya. Tentu yang mampu di ingatnya.
Obrolan kami kadang di timpali polah lucu cucu-cucu mbah Yono. Kami tidak merasa terganggu. Justru suasana itu membuat saya merasa semakin di terima keluarga beliau. Mungkin karena obrolan kami di anggap agak penting satu demi satu masuk ke dalam rumah. Dan ini malah membuat saya merasa mengganggu mereka yang sedang santai. Tinggalah di halaman itu Mbah Yono, Bu Gandini (istri Mbah Yono) dan saya. Yang kemudian saya diam-diam mengirim SMS ke sahabat saya untuk datang dan ikut mendengarkan cerita perjalanan Mbah Yono.
Sepertinya saya bukanlah orang pertama dengan tujuan serupa. Melihat tanggapan Mbah Yono yang sedemikian cairnya. Dan memang benar, wawancara atau bincang-bincang untuk keperluan berita atau informasi ternyata sudah beliau lakoni berkali-kali. Ini membuat saya semakin nyaman dan tidak perlu banyak bertanya. Karena dengan mengalir sendiri Mbah Yono bisa bercerta secara tertata sesuai kebutuhan para awak media berita. Sesekali saya timpali beberapa pertanyaan untuk memastikan saja.

Ada satu cangkir dengan ukuran sedikit lebih besar dari yang ada di depan Mbah Yono dan itu ternyata untuk saya. Ya, kami ngobrol berteman teh panas dan pisang goreng di pelataran depan rumah Mbah Yono.

"2 jam bersamanya"
Sungguh luar biasa perjalanan Campursari Gunungkidul atau CSGK sangat jelas beliau ceritakan. Berkali-kali beliau menyebut nama-nama temannya semasa memulai memainkan musik campursari. Dan mereka juga adalah orang-orang yang ingin saya temui.

Dari masa kanak-kanak beliau, bercerita tentang kenakalan remajanya yang saya coba simpulkan dengan judul Sinakal Tukang Kendang. Bercerita tentang pekerjaannya dan kisah pertemuannya dengan gadis manis dari Desa Logandeng bernama Gandini Ratri yang juga putri dari tokoh seni kethoprak. Dan saya susun dengan memberi judul Penyimping, Kondektur Bus dan Kisah Cintanya. Bercerita masa keemasannya sebagai pengendang CSGK. Yang saya susun sedemikian rupa dan memberi judul Guyub Lestari Cikal Bakal CSGK
Bahkan beliau bercerita tentang falsafah hidup dan berbagai filosofi yang beliau pegang selama ini.

Dengan 3 anak perempuan bersama Gandini Putri, tidak ada yang menampakkan darah seninya akan di teruskan. Ketiga putrinya sudah berkeluarga dan memberi mereka cucu-cucu yang lucu. Mungkin darah seni ada yang mengalir pada mereka dan akan muncul untuk masa kelak bersama segenerasinya. Ketika Gunungkidul memang harus melahirkan kembali seniman rakyat bawah, yang memilih “tritisan” sebagai tempat mengolah inspirasi-inspirasi besar.
"Kendanganku itu cuma otodidak, ning aku yo sinau marang wong sik linuwih. Kendang saya hanya berkekuatan Pinatut lan Pinantes. Sayapun masih bersedia jika anda yang menginginkan saya untuk menabuh kendang. Tidak peduli bayaran, karena ini telah menjadi jiwa saya. Saya saja tidak pernah grenengan terhadap perhatian pemerintah kog. Yang penting mari jaga campursari Gunungkidul yang khas kalo bisa" pesannya tetap dengan nada teguh, seteguh setiap ketukan tangannya pada kulit kendang dimasa aktif mengendang untuk CSGK. 
"Si Pengendang"

Dari lebih kurang 2 jam obrolan kami, yang saya coba susun menjadi sebuah tulisan dengan harapan menginspirasi dan mengingatkan kembali pada khalayak di sini, setelah di bantu Dhe Yanu Widiasta dalam editing kalimat dan kata agar lebih mudah di cerna. Ketiga bagian yang mampu saya tuliskan ada si rubrik Sosok untuk media bernama kabarhandayani.com.

2 komentar:

  1. .......masih banyak yang bisa di gali dan bisa menginpirasi...sayang saya cuma bisa "minikmati" galian tersebut....mugo iseh termasuk melu mbangun negoro lan ora dikiwakke opo meneh klebu wong sing goleh mener lan mangan upo neng sing jare udu nbeng negarane dewe...

    BalasHapus
  2. KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.

    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.

    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.

    BalasHapus