Jumat, 21 Maret 2014

Sanepa Mawa Tengara

Bagian III pada halaman 53. 
Sanepa adalah sindiran gaya orang Jawa. Dimana dengan sanepa ini orang yang tersindir tidak akan tersinggung karena di paksa berpikir 2 kali untuk mengartikan maksud dan tujuan. Sanepa dalam bentuk sindiran ini menjadi sangat kuat karena mengimbaratkan sesuatu dengan lain hal. Berikut Beberapa Sanepa Mawa tengara adalah;


1. Antenge kaya kitiran.
Anteng adalah diam, tenang. Kitiran adalah baling-baling atau semacam kincir. Menjadi terbalik arti ketika diam dan ketenangannya seseorang di simbolkan sebagai kincir atau baling-baling yang tak berhenti berputar.


2. Arang wulu Kucing

Arang berarti jarang, wulu kucing berarti bulu kucing. Padahal bulu kucing hampir tidak ada yang tumbuh jarang. Contoh penggunaan sanepa yang di tulis dalam buku ini adalah Hutangnya Arang wulu kucing. Artinya hutangnya banyak seperti bulu kucing. Walau dalam sanepa ini di sebut jarang.

3. Landep dhengkul pikirane.
 

Landep adalah tajam, dhengkul adalah lutut, pikirane adalah cara berpikir. Jika kemudian di sampaikan dalam sanepa maka berarti pemikirannya tumpul seperti lutut. Walau jelas di katakan landep.

4. Bening Leri Polatane.
Peragainya sangat keruh. Polatane adalah perigai, wajah, atau mimik muka. Leri adalah limbah cucian beras.

5. Pait Madu Eseme.
Senyumnya sepahit madu. Padahal madu itu manisnya manis. Bisa bermakna sepait apapun senyuman masih saja terasa madu. Atau senyuman yang sangat menawan.

Pada halaman 55, Arang Wulu Kucing tidak selesai di kupas. Di ulang pada halaman 58 dengan lebih jelas.


Sanepa Mawa Tengara ini di kupas dari halaman 53 - 58.

1 komentar: